Kapalku

Kapalku letih ..

Terlalu lama tak berderak , memasung diantara dermaga sepih yang mengembun. Tenggara yang kunanti tak kunjung berpunggung, segala bahasa yang kusemat seakan musnah tertelan oleh riaknya air danau ini

Punggung kapalku mulai retak. Karena terlalu erat kuikat seberkas janji yang belum terlepas.

Bukan aku tak ingin lagi tinggal, akupun takut badai lautan. Bukan aku ingin bersembunyi dari serpihan perih janji yang kupuja.

Hanya saja ..

Serlalu lelah kubaca nama yang tersirat dalam bingkai riak air yang ditinggalkan buih semalam, karena tak kunjung memberiku fajar.

Kapalku tetap terjaga bahkan sampai fajar itu mengerlip, namun bagiku tetap gelap ..

Karenanya .. biarkan kapalku yang letih ini mengembara. Mungkin sudah waktunya. Aku kembali berderak dan terseok pelan mencari dermaga abadi yang lain. Kau dan aku tak perlu memahat sesal di sini. Karena semesta sudah benar dari awal.

Biar kapalku kembali tanpa lagi tahu betapa badai itu terlalu indah untuk ditunggu, dan bagaimana badai itu bisa dihentikan ..

Aku pergi .. jaga dirimu