*teriak teriak di atas pohon asem depan kampus*
BLUK !! *jatuh*
mumpung modemnya belom lelet, mumpung masih punya unek unek, mumpung masih niat nulis , serta beberapa aji an mumpung mumpung lainnya. maka dari itu saudara, saya sempatkan untuk posting [ lagi ] dan [ lagi lagi ] mengisi blog saya ini dengan postingan yang super spektakuler tidak penting. trims. *ini pengakuan syahrini *
Well ,
bahasan kali ini kayaknya gak enak plus sekaligus sedikit nyesek untuk kaum kaum Single terhormat macam saya dan banyak orang lain di luar antah berantah saya.
Kegalauan saya , sebenarnya bermula dari sebuah masker bengkoang. saking kampretnya, saya juga masihbingung apa hubungannya masker bengkoang dengan status dan embel embel " SINGLE" saya ini.
Begini ,
tepatnya tadi siang.
Semenjak pulang dari acara pembunuhan karakter [ baca : SAMBA ] itu, entah kenapa saya dan semua teman teman berasa seperti Syahrini yang ingin berganti kulit. kuliat wajah kami yang baby face dan good looking berubah jadi kalimat "OH GOD , LOOK IT !!" 
dengan nada tinggi , mata terbelalak dan ekspresi kebapakan yang siap untuk menanti kelahiran anak pertama, benar. ekspresi Raul Lemos.
dengan nada tinggi , mata terbelalak dan ekspresi kebapakan yang siap untuk menanti kelahiran anak pertama, benar. ekspresi Raul Lemos.
Saya, sebagai seorang wanita cantik jelita yang tak pernah terkena masalah wajah selain dari jerawat yang memang sudah dari jaman orok selalu jadi momok para remaja cantik macam saya ini , harus menerima kenyataan pahit bahwa kami seperti ular. berganti kulit. sebenarnya kejadian ini tidak berlangsung mulus, karena beberaoa bagian wajah yang memang mestinya GOOD LOOKING lagi lagi menjadi kalimat
KURANG NYESEK APAAA?? HAH??
sampai akhirnya tempat peraduanku adalah mbak Anis yang sudah malang melintang vertikal dan horizontal di dunia permake up an , bersama mbak Fita menjadi konselor pribadi saya yang menyarankan bahwa saya harus maskeran.
iya maskeran ,
nempelin krim putih diwajah sampe keliatan bagai mbak kunti yang mau fashion show dan merelakan mulut tetap terkunci sampai akhirnya masker kering dan rata tidak pecah.
nempelin krim putih diwajah sampe keliatan bagai mbak kunti yang mau fashion show dan merelakan mulut tetap terkunci sampai akhirnya masker kering dan rata tidak pecah.
Ini bukan hal yang mudah bagi saya saudara.
Percaya , dan memang harus percaya.
sampai segede gentong gini , saya belom pernah tahu bagaimana rasanya maskeran , facial , dan segala tetek bengek seputar salon itu 
Mau ngatain udik? terserah. bodoh amat. Gak kenal juga *kibas rambut*
Tapi bener, rasanya maskeran itu kayak apa aja gak tau , tanya cuma di tivi tivi yang nempelin krim krim dan di matanya dikasih bengkoang. geli sekali, buat apa coba , mending bengkoang atau mentimunnya kan dipake rujak, lebih enak :P
hahahahaha
pemahaman orang modern dengaan orang jajahan kompeni emang beda -__-
Akhirnya , saya dipermak abis abisan bagai celana jeans kusut oleh dua sales make up wanita ini. siapa lagi kalau bukan mbak Anis dan mbak Fita.
cukup tau, saya cuma bisa pasrah dan berdoa semoga tampang "GOD, LOOK IT!" saya tidak berubah lebih dahsyat ancurnya.
Ditengah tengah memaskeri saya dengan masker apa , saya gatau apa judulnya . tiba tiba mereka nyeletuk.
" dek , kamu tuh cewek. udah gede sekarang udah saatnya bisa jaga penampilan sebagaimana layaknya cewek. dan cepet cari cowok biar gak bosen di kos mulu"
kalimat terakhir. JLEB !
saya memang rada rada over sensitif dengan kata kata yang menjurus pada hal hal yang berbau denga pacaran. sebagai seorang .. ehem , wanita single yang bermartabat hati kecil saya merasa terkoyak. dinding pertahanan yang dulunya kokoh sepertinya sedikit lagi bisa runtuh karena busukan syetan kedua makhluk ini.
Memang, selama berada di kos ini.
sekalipun mungkin saya gak pernah dan sangat malas jika membahas urusan cowok, pacar dan sekutu sekutunya. Belom juga sembuh sakit yang dulu dulu , sekarang luka lama seperti disiram air garam lagi.
masih perih.
apalagi ditambah tadi malam , saya bermimpi yang juga menjurus ke situ situ . bertemu seseorang di masa lalu dan ... argh !
saya sudah memutuskan untuk move on , tapi tidak memikirkan bahwa saya juga harus cepat cepat mencari pengganntinya yang baru.
sudah hampir setahun menyingle-kan diri dan membangun prinsip prinsip kehidupan baru bahwa seorang cewek seperti saya untuk sementara waktu ini bisa hidup sendiri, tanpa seorang yang kusebut pacar.
Menurutku,bukan perkara gampang aja untung kembali membuka hati yang permukaannyapun masih terluka dan sampai akhirnya kembali merasakan sakit hati yang sama. hanya saya konteks dan pelakunya yang berbeda.
" JATUH CINTA ITU ADALAH PATAH HATI YANG TERTUNDA"
Dari situ, aku juga mikir kalo maksud pepatah itu benar adanya, seperti yang dialami kebanyakan manusia di jaman globalisasi ini.
Semua orang senang menikmati cintanya , tapi tidak cukup nyali dan tidak cukup kuat untuk jatuhnya.
benarkan?
Kadang kesepian itu pasti, tapi setidaknya itu hanya sesaat karena aku bisa melakukan hal hal lain yang setidaknya jauh lebih berguna dari itu semua.
satu lagi quote dari @poconggg yang bikin aku semakin yakin bahwa single itu bukanlah suatu kesalahan, tapi ini semua adalah pilihan.
" SINGLE ITU PRINSIP , JOMBLO ITU NASIB !!, KALO RYAN ITU DEMASIP !!"
walaupun gak begitu tau , apa bedanya jomblo dan single. mungkin terletak pada penulisannya atau yang lain. jujur, sampai saat ini saya juga belom tau.
Mungkin jika suatu hari yang masih menjadi misteri itu datang, saat dimana saya sudah siap membuka hati kembali dan menerima seseorang yang tentunya harus lebih baik dari sebelomnya , postingan saya akan berubah layaknya seorang manusia biasa yang khilaf saat menulis dan di atas kepalanya terdapat lingkaran bunga bunga. bisa dibayangkan bagaimana bentuknya.
Sebuah prinsip , mungkin bisa disergah ataupun bisa dipertahankan sampai sebuah hal bernama waktu bisa memutar balikkan fakta dan keadaan hingga seorang manusia biasa yang dahulunya berprinsip A bisa menjadi mengalihkan prinsipnya ke B.
Bye world. *ngacir tidur*
2 comment[s]:
dASAR.....
dasar apanya? dasar pancasila?
Posting Komentar