Minggu, 03 April 2011

. beliau dan lukisan tua

siang itu ,

ku sibak kedua pintu tua , yang terdengar mendecit akibat tekanan dari tanganku. rumah tua ini , dan juga berubah ..
masih tersimpan foto foto keluarga kami ,
aku dan adikku di pojok kiri ruang tengah , kedua kakak sepupuku di sisi sebelah kanannya ..

acap kali aku masuk ke dalam rumah ini ,
pandangan mata langsung redup , karena akomodasi suplay cahaya yang sulit menembus atapnya. mungkin ,

perlahan kulangkahkan kaki kanan melewati pintu kusen usang itu dan bersapa
"assalamu alaikum !! "

beberapa detik berselang , aku tak mendengar balasan dari kakekku .
kupikir, beliau sedang tidak ada dirumah atau sedang ada di belakang

tanpa ragu aku meneruskan langkahku sambil sesekali melihat sekeliling
kaki yang sudah tak beralas , mampu merasakan betapa berdebunya lantai rumah antik ini.

aku berhenti , di kala kakekku tengah berdiri di depan sebuah lukisan , seorang wanita tua yang tersenyum . seperti layaknya foto R.A Kartini . kau tahu kan ? iya , kurang lebih seperti itu pose nya .
tak lain dia adalah nenekku ..

wanita yang telah meninggal beberapa bulan yang lalu , yaang sudah sempat kuceritakan dalam postingan sebelumnya [ lihat post judul "indahnya Kematian" ]

dan sekarang aku tahu ,
kenapa tadi tak ada yang menjawab salamku ..

kakek mungkin tengah membumbungkan lamunannya ,
mencoba berbicara dengan nenek yang ada di langit dengan bahasa mereka sendiri yang orang lain tak dapat menembus itu.

saat itu ,
aku dengan menenteng rantang berisi makan siang kakek juga hanya terpaku
di satu sisi , jika aku memanggil kakek
aku akan merasa menjadi orang yang sangat kejam saat itu karena aku akan membuyarkan lamunan kakek tentang nenek .
di sisi lain , aku tak mau berangjak pergi memang . entah kenapa ,
mungkin tak penting alasanku

dari punggung seseorang ,
aku bisa merasakan sedikit, apa yang ada di dalam angan tinggi kakek.
laki laki macam apa , yang tidak memendam rindu yang teramat sangat kepada istri tercintanya yang hampir 50 tahun hidup bersama .

dan aku , bahkan ayahku sendiri tak pernah terbayang ..
ribuan hal hal paling mengesankan apa yang pernah mereka lewati bersama .
dan mungkin memang , kami tidak berhak tau
biarlah mereka saja .


aku teringat saat dulu ,
kakek dimarahi nenek gara gara lupa tidak mencuci piringnya setelah makam malam
kakek hanya tertawa kecil sambil berkata
" hehehe .. maaaf , aku lupa . akan ku cuci nanti "

haha . its just a simple thing , you know ? but , underfined. damn !
akhirnya saya nangis , nulis sampai baris ini


dan saat om ku meninggal , gara gara kecelakaan
siapa pula yang menenangkan nenek saat itu kalau bukan kakek ,
berjiwa besar sekali laki - laki ini

tak pernah aku melihat kakek mengeluh ,
bahkan saat sakitpun , dia masih bisa tersenyum dan membuat cucunya tertawa.
alasan apa yang mampu membantah , betapa tidak sayangnya kami pada mereka

dan masih banyak lagi moment moment tak terlupakan lainnya tentang mereka berdua.

aku baru tahu ,
betapa besar cinta seseorang kakek terhadap nenek ..

bahkan cinta itu mampu menembus batas langit,
cinta mereka begitu besar meskipun mereka tidak secara konkrit mengatakan
"AKU CINTA KAMU !! "
karena sebenarnya cinta , bukanlah hal yang terucap oleh mulut , tapi hal yang mampu kita berikan pada orang yang kita sayangi . benar ??

sepuluh menit berselang ,
kakek menyadari kehadiranku dan mulai mencairkan suasana
dengan bertanya
" apa menu spesialku hari ini ?" sambil diselingi tawa

tak dapat dipungkiri garis lingkar luar matanya masih basah , dan aku membiarkannya
mungkin aku juga bisa merasakan kerinduan kakek , tapi tentukan tak sebesar kerinduan kakek pribadi tentang nenek .

0 comment[s]:

 

Beautiful Days Template by Ipietoon Cute Blog Design